Minggu, 28 Februari 2010

METODE METODE MENGAJAR

MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN



Dalam merencanakan suatu metode yang akan digunakan selama kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut

a. Tujuan belajar yang akan dicapaI

b. Pendekatan yang telah ditetapkan

c. Isi bahan yang telah ditetapkan

d. Sumber dan media yang akan digunakan.


Dari hal di atas menunjukkan bahwa suatu kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung bukan semata-mata berdasarkan kemauan guru, tetapi berdasarkan kebutuhan peserta didik dalam belajar. Di samping itu perlu juga diperhatikan bahwa semua metode pada hakekatnya adalah baik. Tidak ada satupun metode yang paling baik dan tepat untuk mata pelajaran tertentu termasuk IPS.

Untuk itu mutu metode yang telah direncanakan hendaknya dipahami dengan baik dan dicobakan berulang kali. Sehingga diperoleh seperangkat data tentang kelemahan dan kelebihan metode tersebut dan kemudian dapat dijadikan sebagai pedoman untuk memodifikasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran selanjutnya.



A. METODE CERAMAH

Metode ceramah adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan penuturan secara lisan.

Metode ini sangat cocok untuk memberikan informasi kepada peserta didik menyangkut bahan pelajaran yang baru dan memberikan penjelasan tentang suatu masalah yang dihadapi peserta didik serta mengawali pemakaian metode di luar ceramah.

Metode ceramah dalam implementasinya memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya sebagai berikui:

1. Kegiatan belajar berorientasi pada guru dan peserta didik pasif, sehingga kreatifitasnya kurang, peserta didik cenderung menghafalkan fakta tanpa memahami konsep, apalagi meresapi nilai-nilai untuk merubah sikap.

2. Komunikasi satu arah, sehingga mudah menimbulkan salah tafsir tentang istilah tertentu (verbalisme).

3. Tidak semua guru dapat berbicara dengan baik untuk menarik perhatian peserta didik.

4. Tidak segera dapat diketahui umpan balik teniang bahan pe lajaran yang telah disajikan.


Langkah-langkah penggunaan metode ceramah, adalah sebagai berikut

1. Membuat persiapan, antara lain:

a. Merumuskan Indikator Khusus (TPK).

b. Menetapkan prosedur penyajian bahan pelajaran untuk mencapai TPK dengan menggunakan metode ceramah.

c. Memilih bahan pelajaran secara garis besar yang akan di sajikan. Bahan peiajaran dapat disusun secara keseluruhan untuk satu pokok bahasan atau satu sub-pokok bahasan.

d. Menetapkan jenis tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik.


2. Melaksanakan dengan jalan :

a. Menginformasikan TPK yang hendak dicapai.

b. Menjelaskan prosedur proses pembelajaran yang dimulai dengan ceramah diselingi tanya jawab. Kemudian diakhiri dengan pemberian tugas.

c. Menjelaskan bahan pelajaran dengan metode ceramah yang diselingi tanya jawab.

d. Untuk mengakhiri sajian, guru rnemberikan penugasan kepada peserta didik.


B. METODE TANYA JAWAB


Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang dapat dilakukan baik oleh guru maupun oleh peserta didik.

Metode tanya jawab apabila digunakan dengan tepat akan merupakan suatu alat komunikasi yang ampuh antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik. Dengan metode tanya jawab selama proses pembelajaran peserta didik akan terlibat secara aktif dengan segenap potensinya.Karena itu bagi guru dan iebih-lebih peserta didik dituntut memiliki minat dan kemampuan mendengarkan yang dilandasi oleh sikap terbuka dan positif, sehingga dapat memberikan jawaban yang positif dan tepat terhadap pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Didalam menyusun pertanyaan hendaknya diperhatikan tentang jenis jenis pertanyaan sebagai berikut :

1. Pertanyaan Tertutup

Jenis pertanyaan ini menghendaki jawaban yang menuju pada suatu kesimpulan.Jenis pertanyaan ini kurang baik untuk dipakai sebagai metode.Jika terpaksa digunakan, maka perlu dihindari pertanyaan yang mengarah pada jawaban ya atau tidak. Contoh: Apakah urbanisasi sebagai penyebab meledaknya jumlah penduduk perkotaan?


2 Pertanyaan Terbuka

Jenis pertanyaan ini menghendaki adanya berbagai alternatif jawaban, termasuk penjelasan atau uraian. Contoh: Mengapa urbanisasi sebagai salah satu faktor penyebab bertambahnya jumlah penduduk perkotaan?

Metode tanya jawab dipakai dengan tujuan untuk :

1. Memperoleh balikan dari peserta didik tentang :

a.Tingkat penguasaan atau pemahaman terhadap bahan pelajaran yang telah disajikan.

b. Bagaimana perasaan dan sikap peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Ketetapan bahan pelajaran yang dipilih untuk mencapai TPK.

d. Bagian-bagian dari bahan pelajaran yang kurang atau sulit dipahami oleh peserta didik.

2. Mengetahui proses berpikir peserta didik, apakah sistematis dan logis dalam menanggapi suatu permasalahan.

3. Memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian tertentu yang dianggap penting

4. Menjajaki tingkat pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran yang telah dan sedang dipelajarinya.

5. Menumbuhkan sikap berani pada diri peserta didik dalam mengajukan atau menanggapi suatu permasalahan.

6. Membiasakan peserta didik mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta cara menanggapinya yang tepat demi kelanjutan belajarnya.

7. Mendorong tumbuhnya rasa ingin tahu dalam diri peserta didik.


Tujuan-tujuan tersebut dicapai dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan metode tanya jawab untuk :

1. Mengembangkan kegiatan berpikir, mengkhayal, menanggapi, mempertimbangkan, menyatakan sikap dan minat.

2. Membuka kesempatan dialog antara guru dan peserta didik, serta antar peserta didik itu sendiri.

3. Memperkuat daya ingatan peserta didik (berpikir asosiasi).

4. Mendorong peserta didik dalam berpikir dengan kemampuannya sendiri untuk menanggapi setiap permasalahan.

5. Menarik perhatian peserta didik, sehingga dengan segenap potensinya ikut aktif selama proses pembelajaran.

6. Memperbaiki jawaban peserta didik yang kurang mengajar:

7. Mendukung tercapaianya situasi belajar yang menggairahkan.


Langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab:

1. Membuat persiapan, antara lain:

a. Merumuskan Indikator Khusus (TPK).

b. Menentukan topik-topik pertanyaan.

c. Merumuskan daftar pertanyaan sesuai dengan topik untuk mendukung tercapainya TPK.

d. Mengidentifikasi daftar pertanyaan yang mungkin diajukan oleh peserta didik.

e. Menetapkan prosedur penyajian bahan pelajaran dengan metode tanya jawab.

2. Melaksanakan tanya jawab dengan jalan:

a. Mengidentifikasikan TPK yang ingin dicapai.

b. Menginformasikan prosedur penyajian bahan pelajaran dengan metode tanya jawab. Di sini peserta didik tidak hanya bertanya, tetapi juga menjawab pertanyaan haik dari guru maupun peserta didik yang lain.

c. Menginformasikan topik yang hendak dibahas dalam tanya jawab.

d. Tanya jawab dengan jalan mengajukan pertanyaan secara klasikal clan peserta didik diminta untuk menanggapinya.

Dalam hal ini:

1) Pertanyaan dapat juga berasal dari peserta didik untuk ditanggapi oleh peserta didik yang lain atau oleh guru.

2) Usahakan setiap pertanyaan mengandung suatu permasalahan

3) Usahakan setiap peserta didik secara merata untuk mengajukan atau menanggapi pertanyaan.

4) Usahakan untuk selalu memberikan penguatan (verbal maupun non verbal) terhadap jawaban yang tepat dan segera memperbaiki jawaban yang kurang tepat.

5) Usahakan untuk membedakan setiap pertanyaan dalam golongan pertanyaan pikiran, pertanyaan ingatan, pertanyaan yang meminta pendapat, perasaan atau sikap,

e. Untuk mengakhiri sajian usahakan untuk dapat membuat kesimpulan tentang topik yang dihahas.


C. METODE DISKUSI

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan jalan bertukar pendapat untuk mencari pemecahan masalah untuk topik tertentu. Dengan metode diskusi, peserta didik termotivasi untuk mengemukakan argumentasi terhadap pertanyaan atau jawaban yang diajukan oleh peserta diskusi lain dalam rangka pemecahan suatu masalah tertentu. Dengan metode diskusi, proses pembelajaran menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif dengan segenap potensinya.

Dalam metode diskusi guru berperan sebagai pemimpin untuk mengatur jalannya diskusi, meliputi:

1. Sebagai pengatur lalu lintas pembicaraan, seperti mengajukan pertanyaan kepada kelompok, mengusahakan agar setiap tanggapan disalurkan melalui pemimpin diskusi, mengusahakan agar setiap anggota kelompok berbicara menurut gilirannya, mengusahakan agar setiap pembicaraan tidak dimonopoli oleh peserta didik tertentu yang gemar berbi cara, mengusahakan agar peserta didik yang penakut dan pemalu mendapat kesempatan untuk mengemukakan argumentasi nya dan sebagainya.

2. Sebagai dinding penangkis yaitu menerima pertanyaan atau tanggapan dari anggota kelompok diskusi, kemudian dilemparkan kembali kepada anggota kelompok diskusi yang lain.

3. Sebagai penunjuk jalan yaitu memberikan pen garahan tentang permasalahan yang akan didiskusikan, sehingga tidak timbul pembicaraan yang menyimpang.


Hal-hal yang mendapat perhatian dalam diskusi adalah :

1. Apakah masalah yang dihadapi? Di sini setiap angota kelompok diskusi harus memahaminya. Karena tidak semua masalah layak untuk didiskusi. Suatu masalah layak untuk didiskusikan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan menarik perhatiannya.

b. Mempunyai jawaban lebih dari yang dapat dipertahankan sebagai kebenaran tunggal.

c. Tidak mencari jawaban yang benar tetapi lebih mengutamakan petimbangan dan perbandingan dalam memecahkan suatu permasalahan.

2. Esensi (makna) permasalahan yang didiskusikan.

3. Kemungkinan jawaban yang dapat dirumuskan oleh anggota kelompok diskusi.

4. Hasil kesepakatan anggota kelompok diskusi.

5. Tindak lanjut dari hasil diskusi.



Metode diskusi bisa dipakai dengan tujuan :

1. Untuk mengaktifkan peserta didik dalam prases pembelajaran dengan segenap potensianya melalui membahas dan memecahkan suatu permasalahan.

2. Untuk melatih daya penalaran peserta didik dengan menghadapi suatu permasalahan sehingga, tumbuh sikap tanggung jawabnya.


Tujuan tersebut dapat dicapai apabila guru dapat memanfaatkan kelebihan metode ini untuk :

1. Menumbuhkan, mengembangkan dan membina sikap dan perbuatan peserta didik yang demokratis.

2. Menumbuhkan, mengembangkan dan membina sikap dalam berpikir secara kritis, analistis, logis dan sitematis (lebih mengutamakan cara penalaran dalam menanggapi suatu perma salahan dari pada kebenaran isi yang dikemukakan).

3. Menumbuhkan dan memupuk keberanian, sosial dalam diri peserta didik.

4. Membina kemampuan untuk mengemukakan argumentasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar


Langkah-langkah penggunaan metode diskusi :

1. Membuat persiapan, antara lain :

a. Merumuskan Indikator Khusus (TPK).

b. Menetapkan topik yang akan didiskusikan.

c. Menetapkan prosedur penyajian bahan pelajaran dengan metode diskusi.

d. Merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tindakan lain untuk kelancaran jalanya diskusi (kapan memberikan penguatan, teguran, meluruskan pembicaraan yang menyimpang, bimbingan kepada anggota kelompok yang menemuhi kesulitan dan sebagainya).

e. Menetapkan pembagian kelompok diskusi yang masing-masing kelompok beranggotakan 5-7 orang peserta didik.

2. Melaksanakan dengan jalan :

a. Menginformasikan TPK yang ingin dicapai selama proses pembelajaran.

b. Menjelaskan secara singkat topik diskusi, apabila mungkin lebih baik disampaikan dengan peragaan.

c. Menginformasikan prosedur diskusi.

d. Membagi kelas ke dalam kelompok dengan anggota masing masing keiompok 5-7 orang peserta didik dan menetapkan waktu diskusi.

e. Untuk memulai diskusi, masing-masing kelompok dipersilahkan untuk memilih sendiri: pemimpin, sekretaris dan pelopor.

f. Selama diskusi kelompok, guru keliling mendatangi masing masing kelompok untuk menjaga ketertiban, memberikan bimbingan apabila ada anggota kelompok yang mengalami kesulitan, meluruskan jalannya pembicaraan apabila terjadi penyimpangan dan sebagainya.

g. Setelah waktu diskusi habis, guru menugaskan kepada masing-masing kelompok melalui pelopornya untuk menyampaikan laporan hasil diskusi secara klasikal.

Hasil diskusi ini ditanggapi oleh kelompok lainnya.Selama diskusi kelas guru bertindak sebagai pemimpin dan menugaskan kepada masing-masing kelompok untuk mencatat tanggapan-tanggapan yang diberikan terhadap kelompoknya.

h. Setelah diskusi kelas berakhir, kepada masing-masing kelompok ditugaskan untuk menyempurnakan hasilnya dengan memperhatikan tanggapan-tanggapan yang masuk kemudian dilaporkan secara tertulis.


D. METODE PEMBERIAN TUGAS


Metode pemberian tugas adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan menugaskan peserta didik untuk melakukan serangkaian kegiatan di luar jam pelajaran tatap muka. Serangkaian kegiatan yang ditugaskan dapat berbentuk, seperti: membuat kliping, majalah dinding, ikhtisar atau ringkasan dari buku dan sebagainya.

Pelaksanaan tugas dilakukan secara individu atau kelompok. Karena tugas dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, maka metode pemberian tugaa dikalangan peserta didik Iebih dikenaI dengan istilah pekerjaan rumah (PR). Dengan pemberian tugas dalam diri peserta didik akan tumbuh kreativitas dan kebiasaan untuk melakukan serangkaian latihan dan kegiatan belajar di Iuar tatap muka di samping memperoleh serangkaian pengetahuan atau ketrampilan. Guru tidak dapat meninggalkan metode ini, karena untuk menguasai seluruh ruang lingkup bahan pelajaran tidak mungkin hanya dibatasi dengan proses pembelajaran di kelas saja.


Metode ini diterapkan dengan tujuan:

1. Untuk memelihara aktivitas belajar peserta didik dengan segenap potensinya di luar jam pelajaran tatap muka, agar kedalaman dan keluasan bahan pelajaran dapat dikuasai dengan lebih baik.

2. Untuk mengatasi bahan pelajaran yang dirasa terlalu sarat sehingga tidak mungkin dapat dicapai jika hanya berdasarkan alokasi waktu yang tersedia saja. Maka dengan pemberian tugas hal tersebut dapat dicapai khususnya bahan pelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik tanpa melalui jam pelajaran tatap muka.


Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan kelebihan metode ini untuk:

1. Untuk memelihara aktivitas belajar peserta didik dengan segenap potensinya di luar jam pelajaran tatap muka, agar kedalaman clan keluasan bahan pelajaran dapat dikuasai dengan lebih baik.

2. Untuk mengatasi bahan pelajaran yang dirasa terlalu sarat sehingga tidak mungkin dapat dicapai jika hanya berdasarkan alokasi waktu yang tesedia saja. Maka dengan pemberian tugas hai tersebut dapat dicapai khususnya bahan pelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik tanpa melalui jam pelajaran tatap muka.


Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan kelebihan metode ini untuk:

1. Melatih peserta didik melaksanakan serangkaian kegiatan agar menemukan sendiri pengalaman belajarnya dan selanjutnya akan mendorong tumbuhnya sikap tekun, teliti dan kreatif.

2. Mendorong perkembangan sikap dan kemampuan peserta didik dalam memikirkan dan melakukan sesuatu sulit, tanpa campur tangan pihak lain.

3. Mendorong peserta didik untuk menilai sendiri seberapa jauh kelebihan dan kekurangan kemampuannya dalam mengerjakan tugas.


Langkah-langkah penggunaan metode pemberian tugas:

1. Membuat persiapan, antara lain:

a. Merumuskan Indikator Khusus (TPK).

b. Menetapkan topik. Utamakan topik-topik yang diangkat dari pokok bahasan/sub pokok bahasan yang diperkirakan dapat dipelajari sendiri oleh peserta didik tanpa melalui jam pelajaran tatap muka di kelas.

c. Menetapkan prosedur penyajian bahan pelajaran untuk mendukung tercapainya TPK dengan metode pemberian tugas.

d. Menetapkan waktu untuk menyelesaikan tugas.


2. Melaksanakan dengan jalan:

a. Menginformasikan TPK yang hendak dicapai selama proses pembelaj aran.

b. Menjelaskan topik yang menjadi tugas peserta didik termasuk ruang lingkupnya.

c. Menginformasikan prosedur penyelesaian tugas, misalnya:

1) Tugas diselesaikan secara individu atau kelompok.

2) Tugas dilaporkan secara tertulis dengan sistematika: Pendahuluan, Permasalahan, Pemecahan Masalah, Kesimpulan dan Saran-saran.

3) Apabila dalam menyelesaikan tugas menemui kesulitan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk berkonsultasi pada setiap jam istirahat dan sebagainya.

d. Menginformasikan waktu penyelesaian tugas, misal 1 minggu atau 2 minggu.

e. Memerikasa laporan dengan memberikan ulasan seperlunya baik berupa pujian secara tertulis di atas laporan atau ralat-ralat dan sebagainya. kemudian hasilnya dikembalikan kepada peserta didik.

Tidak ada komentar: